Kehilangan dan Keikhlasan

Kehilangan dan Keikhlasan
Kehilangan dan Keikhlasan

Sudah lama rasanya w ga nulis cerita, w ga tahu apakah ini termasuk cerita atau tidak namun w hanya ingin memberi sebuah coretan yang mungkin akan dikenang atau akan dilupakan pada sebuah web ini.

w yakin kita semua pernah merasakan kehilangan sesuatu, baik itu yang sangat berharga (menurut kita sangat berarti dalam hidup kita dan atau dalam kegiatan sehari-hari kita). Sesuatu hal atau benda yang kita butuhkan atau yang penting lainnya, atau mungkin hewan peliharaan dan atau benda yang kita sayangi, atau pekerjaan yang kita senangi atau malah mungkin seseorang teman atau sahabat atau orang yang sangat kita sayangi. Jadi banyak hal yang mungkin bisa hilang dari kita dan pergi meninggalkan kita.

Iya betul, bayangan kita saja bisa hilang ketika tanpa cahaya, apa lagi sesuatu hal lainnya tentu juga akan bisa pergi meninggalkan kita. Jadi kita harus bersiap untuk kehilangan, kita tidak hanya belajar bagaimana berusaha mendapatkan namun kita juga perlu belajar untuk kehilangan.

Ketika ada kehilangan ada sebagian yang ditemukan kembali ada juga yang tidak. Ketika ada yang pergi sebagian ada yang kembali dan ada juga yang tidak.

w yakin kita semua pasti merasa sedih dan kebingungan ketika salah satu dari hal tersebut terjadi pada diri kita. Perasaan kita akan terasa kacau, semua terasa hampa, yang kita rasakan hanya kerapuhan, hati kita bagaikan pasir yang diterjang ombak di tepian pantai. Namun hal itu semua tak akan ada gunanya untuk diratapi. Hidup akan tetap terus berjalan walaupun tanpa sesuatu yang telah hilang dari kita dan atau yang telah pergi meninggalkan kita.

Iya, w akui kehilangan itu sangat menyakitkan, sangat sulit digambarkan dengan kata-kata, kita hanya bisa memahaminya ketika kita mengalami dan merasakannya langsung.

Namun satu hal yang cukup aneh namun ada, yaitu ketika kita kehilangan tanpa pernah memiliki atau bersamanya. Hal ini biasanya terjadi ketika kita dekat dengan seseorang, sering berbagi cerita, merasa nyaman saat berkomunikasi dan begitu nyaman saat bersama. Ketika itu, hati terasa benar-benar kosong dan seakan kehilangan arah dan semangat karena sebagian dari hidup kita telah hilang.

Hingga suatu saat w menyadari dan mempelajari satu hal yaitu “Allah bisa memberikan kita sesuatu dan juga bisa mengambilnya kembali”. Mungkin saat ini kita kehilangan yang menurut kita hal baik buat kita dan yang selalu kita harapkan, namun yakinlah suatu saat Allah akan menggantinya dengan sesuatu yang lebih baik dan tidak akan pernah pergi meninggalkan kita, Allah maha mengetahui yang terbaik buat kita makhluknya.

Dari itu w menyimpulkan satu rumus yaitu : kehilangan + ikhlas = kembali

Artinya, kita hanya bisa berusaha untuk bisa sebaik mungkin, memperbaiki hal-hal yang tidak baik, membuat senyaman dan seaman mungkin, berusaha untuk bisa menjadi yang terbaik, mencegah hal-hal yang tidak baik, buat sebetah mungkin, berusaha untuk membuat selalu senang dan tersenyum, selalu menghargai dan mencegah hal yang bisa membuatnya tersakiti dan lakukan dengan ikhlas dan tulus tanpa mengharapkan hal lain. Hasilnya biarkan Allah yang menentukan, jikapun kita harus kehilangannya maka ikhlaskan, mungkin itu bukan yang terbaik buat kita dan dia. Jadi, mempertahankan itu bukan dengan memaksakan tapi dengan menjadi yang terbaik dan melakukan hal baik dengan selalu belajar dan memperbaiki diri dengan ikhlas dan tulus..

Jadi, hal yang terpenting itu adalah tindakan, niat dan usaha disertai doa. Pointnya yaitu jangan takut kehilangan dan jangan memaksakan, namun perbaiki diri sebaik mungkin. Jangan meratapi kejadian, namun perbaiki kedepannya.

Kita bisa merasakan adanya angin, namun kita hanya bisa merasakannya saja tanpa bisa melihat dan menggenggamnya. Angin bisa datang dan juga bisa pergi. Ikhlaskahlan ketika angin itu pergi maka dia akan kembali, dia akan menemukan jalannya untuk kembali.

Betul, ilmu ikhlas ini adalah ilmu yang sangat sulit dan berat untuk dipahami dan dijalani, namun ketika kita mampu menguasainya maka keindahan menanti kita, Insya Allah.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.